January 2017


BOLA206 - Berikut Jadwal Bola malam ini dan Jadwal Siaran Langsung TV Bola Hari Ini LIVE di TV selengkapnya, semua waktu dalam wib agen bola terpercaya

Jadwal Bola Malam Ini Selengkapnya: Sabung Ayam Online

Jadwal Bola Malam Ini - Jadwal Siaran Langsung Bola di TV




Jadwal Bola Malam Ini / Jadwal Siaran Langsung Hari Ini LIVE di TV selengkapnya, semua waktu dalam wib. Agen Sabung Ayam 

Jadwal Bola malam ini dan hari ini dapat berubah setiap saat tanpa adanya pemberitahuan dari pihak stasiun televisi dan bukanlah merupakan tanggung jawab pihak Bola206  Bandar Sabung Ayam (LIVE)

NIKMATI SENSASI BERMAIN SABUNG AYAM LIVE HANYA DI
======== WWW.INDO206.COM ========
Hanya 1 Rekening Anda Sudah Bisa Bermain Di Bola206
1 User id Sudah Bisa Bermain Semua Game Di bawah Ini:
- BANDAR SABUNG AYAM S1288 & CF88 ( LIVE )
- SBOBET BOLA
- SBOBET CASINO
- ION CASINO
- IBCBET/MAXBET
- CMD
- GD88
- 855CROWN
- 988bet
- MAXBET
- FISH HUNTER ( TERBARU ) Sabung Ayam
Minimal DP & WD 50RB ( Via Live Chat ) Respon Cepat
Costumer Service 24 Jam Online :
YM : indobet206@yahoo
Pin BBM : 2BE31C1E
Tel : +855-81970743
Skype : indobet206
Whatsapp : +855-81970743
FB : Bola_206
twitter : Bola206
Pinterest : Bola206
Proses DP & WD 2 MENIT
Dapatkan juga : Daftar Sabung Ayam
Bonus Rollingan Casino 1%
Bonus Cashback Sabung Ayam & SPORTBOOK 5%
Bonus Refferral SPORTBOOK 2,5% SEUMUR HIDUP
======== WWW.INDO206.COM ========


BOLA206 - Memang dari budaya sex yang ada di Jepang sekarang ini memang sudah tidak tabu lagi. Yang di mana sex tersebut sudah terjunjung tinggi di negara yang sudah menjunjung tinggi akan nilai kesopanan tersebut. Selain dari sopan dimana budaya seks di sana juga sangat ekstrim. agen bola terpercaya

1. Untuk yang pertama adalah dari salah satu kuil yang ada di Tokyo, di kuil tersebut ada gerbang yang berwarna merah yang sudah menjadi suatu symbol sacral dari penduduk sana. Yang di mana dari tempat tersebut setelah kita melewati dari gerbang berwarna merah tersebut  menjadi suatu area ritual dari wanita yang ada di sana untuk bisa melepas keperawanannya. Bandar Sabung Ayam (LIVE)

2. Jepang yang sudah terkenal dengan sebutan sinkasen, adakah yang mengerti akan artinya. Itu adalah kereta api yang super cepat yang di mana ternyata di sana memberikan suatu gerbong khusus. Sabung Ayam Online

Di mana didalam gerbong tersebut di mana dari perempuan yang sudah di berikan adanya kebebasan untuk ngapa-ngapain di sana tanpa harus bisa di gangguin dari cowok-cowok. Akan tetapi guna dari di buatnya gerbong tersebut karena ceritanya adalah, kereta api yang sudah dibuat suatu tempat dari beberapa orang cowok-cowok melakukan tindakan asusila dengan cewek yang ada. Agen Sabung Ayam



3. Bisa di anggap lebih menarik lagi, di sana di kawasan Kawasaki ada sebuah kuil. Di mana di sana terdapat adanya suatu festival yang akan bisa di rayakan bersama dengan penduduk asli disana. Di dalam suatu perayaan tersebut di identikan dengan sex. Ada suatu pengangkatan dari patung yang mempunyai bentuk penis dari seluruh warga yang sudah bermukim di sana. Sabung Ayam

Dari bentuk apapun yang penting berbentuk penis. Adapun yang mempunyai suatu bentuk seperti meriam penis, dari beberapa bentuk dildo yang tidak jauh dari budaya seks memang di junjung tinggi di sana. Daftar Sabung Ayam

Anda pastinya juga akan mengerti dari beberapa film JAV yang kadang menceritakan dari budaya seks di Jepang.

Baca juga Cerita Dewasa :
Malu Tapi Mau
Seketaris Ku Teryata Liar Dalam Berhubungan Intim



BOLA206 - Malu Tapi Mau - Pertama kali aku pacaran yaitu pada waktu semester pertama di kuliahku di sebuah perguruan tinggi swasta di kota Y. Memang aku agak telat untuk pacaran, semasa SMA dulu dimana sekolahku adalah sekolah homogen yang muridnya cowok semua temen-temenku kebanyakan sudah pada punya pacar sementara aku masih betah sendirian. Bukannya aku tidak laku atau bagaimana, tetapi memang aku-nya yang belum mau untuk membina suatu hubungan di samping nasihat dari orangtua yang menganjurkan aku untuk sekolah dulu sampai selesai baru pacaran. Namun ketika aku masuk ke bangku perkuliahan nasihat dari orangtuaku jadi tidak mempan ketika aku naksir seorang cewek sekelas yang cantik, seksi, pintar dan merupakan “bunga” kampus di angkatanku, Adriana namanya dan biasa dipanggil Ana. 

Dia cewek yang mempunyai darah keturunan dari Jawa Timur - Kalimantan - Belanda, jadi masih bau-bau indo gitu. Langsung aku putar otak untuk mencari cara mendekatinya, maklum baru kali itu aku mencoba untuk melamar cewek untuk jadi pacar.Singkat kata akhirnya aku dapatkan Ana menjadi pacarku. Awal-awal kami pacaran berjalan biasa-biasa saja dalam arti normal saja, seperti layaknya remaja lain yang berpacaran. Namun ketika suatu waktu aku ajak Ana keluar untuk merayakan Valentines Day dia menagih janji yang aku ucapkan waktu di jalan. Memang waktu itu aku beri dia kejutan seikat mawar merah tanda cintaku padanya, kelihatan dia surprise sekali dan bertanya “Wah, kamu ini senengnya kok bikin kejutan sih sayang. Masih ada kejutan lagi tidak nanti?” Aku jawab saja sekenaku, “Oh, pasti ada doong..” sambil otakku berputar karena memang aku tidak ada kejutan lagi untuknya. 

Ketika di mobil masih di parkiran sebuah rumah makan yang tempatnya memang agak gelap setelah kami selesai makan dan akan pulang, Ana kembali menagih janjiku itu “Mana doong, katanya ada kejutan lagi buat aku?” rajuknya manja. Aku terhenyak bingung, belum sempat aku berpikir tanpa kusadari aku menyorongkan wajahku ke wajah cantiknya untuk mencium pipinya. Tapi ternyata cewekku itu malah menyambutnya dengan bibir sensualnya hingga bibir kami saling beradu. Aku sempat kaget juga, maklum baru kali itu aku mencium bibir cewek. agen bola terpercaya

Tapi karena ketika SMA aku sering baca buku porno dan liat film BF maka aku pun segera mencoba untuk mengimbangi cewekku dengan memainkan bibirku di bibirnya. Tidak lama kami berciuman, mungkin dia merasakan aku yang begitu canggung dalam berciuman, alamak.. malu sekali aku. Memang bagi Ana, aku ini adalah pacarnya yang ketiga setelah putus dengan pacar-pacarnya yang terdahulu jadi dia sudah berpengalaman dalam urusan cium-mencium dan seks dibandingkan dengan aku yang hanya tahu teorinya saja. Tapi inilah awal dari semua cerita indah kami saat berpacaran.


Sejak saat itu kemudian aku jadi ketagihan untuk mencium bibir sensual gadisku itu, bahkan malah dia yang membimbing tanganku untuk membelai-belai bagian tubuhnya. Pada suatu ketika saat kami berciuman di suatu lembah yang sepi di pinggir sawah aku kembali dibuat malu oleh Ana karena waktu itu memang aku hanya mencium bibirnya saja sedangkan tanganku anteng hanya memeluk pinggul atau punggungnya. Dibimbingnya tanganku menuju buah dadanya yang berukuran 36B itu, dan kembali aku terhenyak karena kekenyalan bukit indah kembar tersebut. Bandar Sabung Ayam (LIVE)

Tanganku menelungkupi buah dada itu walau masih tertutup baju, tapi ada rasa nikmat dan senjataku jadi tegang. Lalu aku lepaskan ciumanku sambil menatapnya tapi tanganku masih memegangi buah dadanya “Ada apa sayang?” tanya Ana. Aku tersipu malu, kemudian Ana bertanya, “Mau pegang ini hh..?” sambil matanya melirik ke buah dadanya yang indah itu. “Boleh..?” tanyaku, tanpa menjawab Ana langsung menarik tanganku masuk ke kaos ketatnya sampai ke BH-nya dan kemudian dipelorotkan satu tali BH-nya sehingga buah dadanya menyembul keluar. Tanganku pun kembali menelungkupi buah dadanya yang montok dan kenyal itu hanya bedanya sekarang tidak ada penghalang sehingga putingnya yang bulat dan keras itu terasa di telapak tanganku. Ana mendesah dan kembali kami berciuman, senjataku pun menjadi semakin tegang dan mengembang dalam celana jeansku.

Karena nafsuku sudah sampai ubun-ubun kugesekkan kemaluanku ke perutnya, Ana semakin mendesah merasakan besarnya senjataku. Semua itu kami lakukan sambil berdiri bersandar pada sebuah pohon. Karena tempat itu agak terbuka akhirnya kami akhiri cumbuan kami karena takut ketahuan warga sekitar. Namun setelah itu aku jadi semakin berani dan pintar dalam bercumbu, sering kami melakukan di rumahku di saat mengerjakan tugas kampus berdua, didukung suasana rumah yang sepi karena kedua orangtuaku bekerja dan adikku waktu itu masih sekolah hanya ada pembantu yang menyambi buka warung kelontong di garasi rumahku. Sabung Ayam Online

Kadang juga kami bercumbu saat di bioskop, di mobil, sampai di toilet kampus bahkan saat kami berdua berboncengan naik motor Ana sering meremas-remas dan memainkan batang kemaluanku dari belakang. Di atas sofa saat di rumahku kami bercumbu dengan hot-nya, aku buka kaos ketat Ana yang memakai resleting di depan sebagai kancing (sengaja aku belikan kaos itu untuknya supaya mudah dibuka saat ingin bercumbu). Aku buka BH-nya sehingga tampaklah buah dadanya yang menyembul indah di hadapanku. Kemudian aku remas-remas dengan gerakan memutar dari luar menuju ke dalam.

Sementara itu aku melumat bibir sensualnya, kemudian turun ke lehernya. Aku jilati lehernya sampai ke telinganya, Ana mendesah pelan pertanda dia mulai terangsang. Jilatanku turun terus sampai kemudian ke buah dadanya. Aku jilati dan caplok buah dada itu, kusedot-sedot, lalu kujilati putingnya. Ana meremas rambutku sambil menekan kepalaku ke dadanya. Terus kulakukan itu terhadap buah dada yang satu lagi. Jilatanku turun ke perut, kujilati perutnya Ana menggelinjang kegelian. Tapi jilatanku tidak bisa turun lagi karena terhalang celana panjang katunnya. Nafsuku semakin memuncak, kemaluanku tegang sekali ingin mencari lubang kenikmatannya untuk kumasuki.


Kurebahkan dia di sofa itu kemudian kugulung ke atas sampai ke paha celana katunnya. Terlihat betis indahnya menantang serta paha mulusnya yang putih itu seakan memanggilku untuk mengelusnya. Langsung saja kucium, jilati, dan elus mulai betis indahnya sampai ke pahanya. Memang aku selalu tertarik dengan cewek yang cantik seksi dan mempunyai sepasang kaki yang indah dan panjang seperti Ana cewekku itu. Batang kemaluanku sudah tambah tegang di dalam celana pendekku yang kukenakan dan aku tidak tahan lagi, kemudian aku tindih tubuh Ana sambil mengepaskan kemaluanku yang tegang itu di liang kemaluannya yang masih tertutup celana katun itu. Ana memelukku dan kemudian kugesek-gesekkan batang kemaluanku di situ sambil tanganku tak henti mengelus betis mulus dan meremas pahanya.

“Ssh.. ah.. ah.. ah.. ehm.. sayang, I want it real baby.. ehm.. ehmm.. ssh..” desah Ana di kupingku. Aku tidak peduli dengan kata-katanya, gesekanku kupercepat payudara Ana bergerak-gerak karena desakanku di tubuhnya. Ana semakin tidak karuan gerakannya, sambil menggigit bibir bawahnya dia terus mendesah dan aku semakin terangsang oleh desahannya itu. Tak lama kemudian Ana memperketat pelukannya sambil membenamkan wajahnya ke dadaku yang berbulu dan berteriak tertahan (takut ketahuan pembantuku soalnya), “Aaahh.. sayaangg.. oohh.. aku keluar baby.. eehh.. hhmm..” Kuhentikan gesekanku di kemaluannya, dan Ana melepaskan pelukannya sambil mengecup bibirku dan berkata “Kamu huebat sayang..” dengan matanya yang indah mengerjap-ngerjap seakan masih menikmati orgasmenya itu. Sekarang tinggal aku yang belum tuntas, Ana seakan mengerti keinginanku kemudian bangkit dan membuka celanaku kemudian meraih batang kemaluanku yang berdiri tegak itu, dielusnya perlahan kemudian dikocoknya lalu dikulumnya batang kemaluanku. Geli sekali rasanya, tapi enak sekali! Lain sekali rasanya apabila aku onani sendiri menggunakan guling yang selama ini sering aku lakukan.

Disedot-sedot oleh mulutnya kemaluanku, tapi kemudian aku tarik kepalanya dan kusuruh Ana untuk tengkurap di sofa. Setelah tengkurap kupandangi pantatnya yang padat bulat itu lalu kuremas-remas. Aku lalu mengangkanginya dan menggesekkan batang kemaluanku mula-mula di betis indahnya lalu di paha putih mulusnya kemudian berakhir di pantat bulatnya yang masih tertutup celana katun itu. Kugesekkan, ooh.. nikmat sekali pantatnya sambil tanganku meremas-remas payudaranya dan kuciumi pipi dan lehernya. Gesekanku di pantatnya semakin kupercepat, sampai Ana terdorong ke depan karena gerakanku. Akhirnya penantianku hampir sampai, “Oh.. Ana..pantatmu enak sekali.. uuh.. aku mau keluar sayang.. aah..” dan, “Creet.. croot.. croot..” air maniku memancar keluar di dalam celana dalamku. Aku terkulai lemas menindih Ana yang masih tengkurap sementara batang kemaluanku masih di pantatnya yang bulat itu. Agen Sabung Ayam

Setelah itu kami merapikan baju dan kembali mengerjakan tugas kuliah kami. Nah, maka ketika kami dapat tugas dalam kuliah, kami senang soalnya dapat kesempatan untuk bercumbu ria, untuk memperlancar itu aku dan Ana selalu berdua membentuk kelompok sendiri (maklum, kami berdua memang sama-sama punya nafsu yang besar).

Namun itu belum seberapa, puncaknya saat mahasiswa angkatanku akan mengadakan study tour ke Jakarta, tentu saja aku serta Ana jadi panitia inti dan karena aku menjabat sebagai sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan. Maka otomatis rumahku jadi base camp anak-anak panitia untuk membuat surat-surat kunjungan ke instansi-instansi di Jakarta dan perijinan serta membuat buletin study tour. Nah, sebelum teman-teman datang Ana pagi-pagi sekali sudah datang di rumahku, tidak lain tujuannya untuk bercumbu mesra itu tadi. Namun bukan itu yang akan kuceritakan, karena ada pengalaman lain yang tak terlupakan buatku untuk kuceritakan di sini.

Singkat cerita study tour kami berjalan sempurna, aku dan Ana sudah punya rencana untuk memisahkan diri dari rombongan setelah kunjungan terakhir di sebuah kantor organisasi dunia di Jakarta. Kami berdua sepakat untuk tidak mengikuti rombongan yang sebelum pulang ke Y akan mampir rekreasi di Dunia Fantasi, karena nantinya ternyata kami berdua membuat dunia fantasi kami sendiri. Untuk mengelabui dosen dan teman-teman lainnya, kami pamit memisahkan diri dari rombongan dengan tujuan masing-masing. Ana akan ke rumah kakak perempuannya di Bekasi sedangkan aku akan ke rumah Pakde di Jakarta Selatan. Namun setelah aku telepon ke Pak De ternyata beliau sekeluarga sedang ada di Puncak selama 3 hari dan di rumah hanya ada pembantu saja. Mendengar itu Ana langsung mengajakku ke rumah kakaknya saja, aku menurut saja karena aku tidak begitu tahu kota Jakarta. 


Setelah sampai di rumah kakak perempuannya, aku dikenalkan dengan suaminya. Tak berapa lama aku semakin akrab dengan keluarga muda tersebut. Mereka belum mempunyai momongan dan tinggal di perumahan dengan satu pembantu. Karena kakak ipar Ana adalah pekerja yang sibuk, beliau seorang manager di suatu perusahaan konstruksi alat berat, maka sampai di rumah sudah capai dan langsung tertidur di kamar. Sedangkan kakak Ana seorang ibu rumah tangga biasa. Aku diberi kamar tidur yang terpisah dari kamar Ana, namun pada suatu malam Ana menyelinap ke kamar yang kutempati. Mula-mula kami hanya ngobrol-ngobrol saja membicarakan rencana kepulangan kami berdua, tapi lama-kelamaan kami semakin merapat dan langsung berciuman. Memang selama study tour kami “puasa” tidak bercumbu, maka kesempatan itu tidak kami sia-siakan apalagi kakak Ana dan suaminya sudah tertidur di kamar atas dan pembantu sudah molor sejak jam sembilan malam. “Sayang! tolong buka bajuku doong.. biar enak,” kata Ana. Lalu kami bergulingan di kasur saling menindih menuntaskan hasrat yang tertahan.

Di sela-sela bercumbu terdengar suara benda jatuh di teras depan. Aku melepaskan ciumanku dan keluar memeriksa, ternyata hanya seekor kucing yang menyenggol pot tanaman. “Sial..!” gerutuku, “gangguin orang lagi seneng aja tuh kucing.” Tapi untungnya seisi rumah tidak ada yang terbangun gara-gara kucing buluk itu. Lalu kembali aku masuk ke kamar melanjutkan permainanku dengan Ana. Mulai kulumat bibirnya, kumainkan lidahku di mulutnya, kucium lehernya dan kujilati telinganya. “Aaah.. sayang, kamu.. hh.. kangen tidak sam.. sama aku?” tanya Ana sambil terengah-engah menahan rangsanganku. Aku tidak menjawab karena mulutku sibuk menciumi lehernya. Tanganku melepas BH-nya, tapi Ana merajuk dan memakai kembali BH itu. “Enngg.. sayang jangan pakai tangan doong.. ngelepasnya pake mulut kamu dong yaang.. please..” edan tenan, baru kali ini Ana minta yang aneh-aneh sama aku. Tapi aku turuti kemauannya. Kugigit tali BH-nya lalu kupelorotkan sampai ke lengan, sementara itu untuk membuka cup BH-nya kugigit pinggirannya dan kupelorotkan ke bawah hingga hidungku menyenggol putingnya yang sudah tegak mengeras itu. “Aaauuw.. geli sayang, teruss.. sayang yang satunya lagi..” pinta Ana manja.

Kembali aku melakukan hal yang sama terhadap payudara yang satunya hingga menyembul, keluarlah dua bukit kembar yang montok, besar dan indah itu di depan mataku. Dengan buas langsung kucaplok payudara kirinya, kusedot-sedot dan kujilati putingnya sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya. Kemudian bergantian kucaplok payudara kanan sementara payudara kiri kuremas-remas sambil kumainkan putingnya (karena payudara kiri Ana yang paling sensitif terkena rangsangan). Payudaranya sekarang basah oleh air liurku sehingga tampak mengkilat diterpa cahaya lampu kamar 5 Watt. Jilatanku turun ke arah perutnya, tanganku sibuk mengelus-elus betis indah dan paha putih mulus Ana. Lalu kupelorotkan celana pendek yang dikenakan Ana sehingga sekarang dia hanya memakai celana dalam saja. Aku turun ke bawah untuk menciumi betis Ana lalu naik ke atas menciumi pahanya sampai ke paha bagian dalam hingga ciumanku sampai di selangkangannya tepat di liang kemaluan dan klitorisnya yang masih tertutup celana dalam. Nampak sudah basah celana dalam Ana waktu itu. “Auuw sayang enak.. ehmm.. teeruzz sayang.. lepas aja celanaku.. ooh..” ceracau Ana.

Mendengar itu tanpa disuruh untuk yang kedua kalinya langsung kutarik celana dalam Ana sampai lepas. Aku tertegun melihat kemaluan Ana yang sekitarnya ditumbuhi bulu-bulu lembut itu, sumpah baru kali ini aku melihat yang aslinya. Ternyata lebih indah daripada yang ada di gambar porno di internet karena bisa langsung disentuh dan dijilati. Aku masih terpana dan bingung melihatnya, lalu aku teringat sebuah adegan di film BF yang pernah kutonton. Maka aku pun segera meniru adegan itu, pertama-tama kusentuh bibir kemaluan Ana, “Eeeh.. hhmm..” desah Ana. Lalu kujulurkan lidahku dan mulai menjilati bibir kemaluannya, terasa asin dan berbau khas kewanitaan Ana namun semakin membuatku bernafsu. Kemudian lidahku menjilati klitorisnya yang mulai membengkak itu, “Aaauw.. sayang, kamu apain anuku?” tanya Ana. Namun belum sempat kujawab, Ana berkata, “Lagii doongg..” memintaku untuk menjilati klitorisnya lagi. “Oouw.. enak sekali.. ehmm.. aduh.. sayy.. aanngg.. ehh..” ceracau Ana sementara kujilati klitorisnya. Cairan kenikmatan semakin deras keluar dari liang kemaluan Ana dan tanpa ragu kujilati, terasa asin dan baunya yang khas sungguh merangsangku.

Lalu kemudian aku bangkit dan mengangkangi tubuh Ana lalu kuletakkan batang kemaluanku di lembah antara kedua bukit kembarnya (setelah kulepas baju dan celanaku tentunya). Kutekan dengan tangan kedua payudaranya untuk menjepit batang kemaluanku itu, sambil merem melek kugesekkan batang kemaluanku sampai menyentuh dagu Ana. Kemudian aku minta Ana untuk mengulum batang kemaluanku, belum sempat dia siap aku sudah menyorongkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya hingga masuk setengahnya. Ana hanya diam, tapi aku segera menarik dan menyorongkan kemaluanku bolak-balik. Mungkin karena Ana tidak siap dia hanya pasif saja sehingga kutarik batang kemaluanku. Setelah bosan dengan gaya itu kemudian aku merangkak turun sambil tanganku mengelus-elus kemaluan Ana yang semakin basah. Sabung Ayam

Karena aku sudah tidak tahan menahan nafsu untuk menyetubuhi Ana apalagi melihat pandangan Ana yang sayu yang juga sudah sama-sama nafsu, kuarahkan batang kemaluanku yang mengacung tegak itu ke arah liang kemaluannya. Namun apa yang terjadi, ketika nyaris ujung kemaluanku mengenai bibir kemaluannya, Ana menahan perutku dengan tangannya, “Sayang kamu mau ngapain? Mau dimasukin yah.. jangan doong.. aku kan masih perawan!” Busyet! edan tenaann, aku seakan-akan disambar geledek mendengar pengakuan Ana dengan setengah tidak percaya. Bagaimana mungkin Ana yang menjadi pembimbingku dan begitu pintar dalam hal seks yang notabene sudah berpacaran sebanyak tiga kali itu masih perawan? “Please.. sayang.. tolong dong ngertiin aku.. kita nikmatin itu nanti kalo kita sudah nikah aja ya sayaangg..” lanjut Ana. Mendengar itu aku luluh juga, karena aku sendiri berprinsip tidak akan merusak gadis cantikku ini sebelum menikah. Tapi bagaimana dong, kemaluanku yang masih tegang itu masa cuma dianggurin saja. Lalu kubelai rambut Ana yang masih kukangkangi itu sambil berkata, “Oke sayangku, aku tidak akan maksa kamu.. tapi kita lanjutin dong acara kita. Masa sudah di puncak kok tertahan, kita main seperti biasa aja, gesek-gesekan okey?” sambil kukecup kening dan bibirnya. Setelah itu tangan Ana yang menahan perutku dilepasnya sehingga dengan cepat kuarahkan batang kemaluanku untuk kugesekkan di bibir kemaluannya.

“Cepak.. cepok.. cepak.. cepok..” bunyi gesekan kemaluanku dengan bibir kemaluan Ana yang sudah sangat basah itu. Untungnya kasur itu hanya digelar di atas tikar di lantai sehingga tidak ada bunyi derit ranjang gara-gara gerakan kami yang liar. Ana hanya merem melek sambil sesekali mengerang nikmat menerima perlakuanku. Semakin lama kelihatan Ana semakin menikmati permainan kami itu dengan menggoyang-goyangkan pinggulnya, sehingga membuat aku nekad mengarahkan kepala kemaluanku ke lubang kemaluannya. Kutekan sedikit sehingga agak masuk ke dalam, yah.. kira-kira hanya kepala kemaluanku saja, terasa hangat. Kutarik dan kutekan berkali-kali secara hati-hati agar tidak merusak keperawanan Ana. Kuhentikan gerakanku kemudian kucium bibir Ana. Terasa kemaluanku dijepit ketat, rasanya ngilu tapi enak sekali. “Sayang, kamu masukin ya?” tanya Ana sambil dadanya naik turun karena napasnya tersengal-sengal menahan nafsu. “Enggak kok, cuma digesekin di luar aja,” aku berkelit (padahal sih iya walau cuma sedikit).

Setelah itu kuganti gaya, seperti biasanya Ana kusuruh tengkurap langsung kemaluanku kugesekkan di pantatnya yang empuk-empuk padat itu. Ehhm.. nikmat sekali rasanya. Hampir saja aku mau keluar di pantat Ana tapi dengan segala daya upaya kutahan. Kubalikkan tubuh Ana dengan lembut kukecup bibirnya, payudaranya, perutnya lalu kugesekkan kemaluanku di betis indah Ana. Woouuwww.. semakin tegang dan nikmaat. Apalagi aku paling nafsu dengan betis mulus dan indah milik wanita. Gesekanku bergantian di kedua betis indahnya, begitu juga dengan paha mulus putihnya, hingga terasa sudah di ujung air maniku ingin keluar dari “tempatnya”. Kembali batang kemaluanku kugesekkan di bibir kemaluan Ana, belum lima kali gesekan aku pun keluar dengan suksesnya, “Aaah.. Ana sayang.. uuh.. aku keluar ahh.. enaakk..”

“Croot.. creet.. craat.. criit..”

Air maniku pun muncrat di perut Ana dan sebagian di pangkal pahanya. Ana terperanjat kaget, lalu segera bangkit dan meraih celana dalamku yang kebetulan berserakan di dekat tubuhnya dan segera melap kemaluannya dari air maniku. Aku maklum melihatnya dan membantu membersihkan, lalu aku gandeng dia ke kamar mandi untuk mencuci kemaluannya dengan sabun antiseptik supaya air maniku tidak masuk ke rahimnya. Terus terang kami belum siap kalau Ana hamil duluan. Setelah dikeringkan dengan handuk, aku peluk tubuh bugil seksinya dan kukecup kening dan bibirnya sembari kubelai rambut wanginya. Dia mencubit dada berbuluku, sambil berkata, “Iiih.. kamu bandel banget siih sayang, nanti kalo aku hamil gimana hayoo!” Mata bulat indahnya mendelik ke arahku, namun bukannya aku menyesal tapi malah gemas melihat wajahnya ketika sedang marah gitu jadi tambah kelihatan cantik sekali. Alhasil aku rengkuh tubuhnya ke dalam pelukanku dan kemaluanku kembali tegang.

Setelah keluar dari kamar mandi kami merapikan diri dan Ana kembali ke kamarnya lagi setelah mencium bibirku dengan lembut lalu aku tertidur kecapaian. Hingga keesokan harinya aku terbangun sinar matahari sudah terang menembus kamar dan mataku tertumbuk pada noda merah agak tidak jelas dan masih sedikit basah di seprei kasurku. Ya ampuun, kalau benar itu noda darah berarti memang Ana masih perawan dan akulah yang mengambil keperawanannya walaupun aku tidak bermaksud demikian. Barulah aku percaya memang Ana adalah gadis baik-baik, sehingga membuatku tambah cinta. Maafkan aku sayang, aku sudah berprasangka buruk sama kamu, ohh gadis cantikku ternyata masih ada cewek seperti kamu yang masih menjaga kesuciannya. Tapi kejadian itu malah tidak membuat kami berdua kapok, bahkan malam berikutnya kami melakukan lagi di kamarku setelah sebelumnya Ana bilang padaku kalau liang kemaluannya linu kusodok dengan batang kemaluanku. “Tapi kamu jangan kapok lho sayaang.. nanti malam lagi yaah..” bisiknya manja saat kami jalan-jalan di Mall. Sampai kemudian kami pulang ke Y di atas kereta dengan sembunyi-sembunyi kami saling cium bibir dan remas bagian tubuh kami yang peka rangsangan.

Nah, itulah pengalaman pribadiku yang tidak bisa kulupakan sampai sekarang walaupun saat ini aku dan Ana sudah berpisah karena banyak halangan seperti hal yang sangat prinsip buat kami berdua yang menghadang hubungan kami. Dengan sadar dan berat hati walaupun terasa pedih dan sakit di dada, kami akhiri hubungan kami, dan sudah semenjak putus dengan Ana empat tahun lalu di akhir tahun 96, aku belum menemukan pengganti Ana sebagai belahan jiwaku. Ana, aku selalu dan tetap mencintaimu walaupun kita tidak bisa bersatu, kamu tetap ada di hatiku sebagai bagian dari memori indah hidupku selama ini. Maafkan atas semua perbuatanku kepadamu selama kita memadu kasih dan kudoakan semoga kamu bahagia bersanding dengan orang yang benar-benar bisa membimbing dan mencintaimu untuk selamanya. Aku akan turut bahagia bila kamu juga merasakan bahagia permaisuriku. Terimakasih atas segala perhatianmu dan kasih sayangmu kepadaku yang telah kau berikan dan jangan kau lupakan aku sayang. Daftar Sabung Ayam

15220056_1801994056739804_8709305528953525748_n


BOLA206 - Aku sangat menyukai pergi dengan menggunakan mobil, terutama untuk daerah daerah yang belum pernah aku kunjungi dengan demikian aku dapat melihat banyak pemandangan alam serta juga untuk menjaga stamina tubuh.

Karena dengan berkendaraan jarak jauh, pastilah dibutuhkan stamina yang tinggi dan ini aku sukai. Ada lagi hal hal kecil yang aku sukai karena dengan berkendaraan seorang diri, kadang kadang aku bisa mendapat rejeki berupa perempuan cantik yang kerap kali kutemui diperjalanan.

Hal ini aku alami ketika suatu hari aku pergi ke Semarang dengan mengendarai Mercedesku, semuanya berjalan dengan lancar, aku sempat mampir dibanyak tempat untuk sekedar bersantai dan menikmati pemandangan alam. Tetapi tanpa diduga disatu jalan pintas ditengah hutan yang aku sendiri kurang mengenal, aku terjebak pohon roboh.

Aku jadi kuatir, karena kota terakhir yang aku lewati sekitar 50 km dibelakangku, padahal saat itu hari sudah agak sore, dengan kesal aku keluar dari mobil dan menunggu sebentar, aku sudah hampir memutuskan untuk kembali kekota Pekalongan ketika kulihat ada sepeda motor datang menghampiriku. Aku segera melambai lambaikan tangan memintanya berhenti. Bandar Sabung Ayam (LIVE)

Ternyata penumpangnya adalah seorang pria dan wanita, si pria seorang laki laki dengan tubuh tinggi besar berkumis melintang dan wajah yang kasar sekali, rupanya adalah seorang polisi hutan, hal ini kulihat dari seragamnya, yang membuat aku berdebar adalah perempuannya. Si perempuan benar benar menarik, badannya montok, tinggi besar, berkulit putih bersih dan wajah yang menarik sekali. Hidung mancung, mata yang bulat dan bibir penuh menampilkan sensualitas seorang wanita.

Baca juga : Seketaris Ku Teryata Liar Dalam Berhubungan Intim

Si pria dengan tersenyum senyum yang aku lihat memuakkan sekali menanyakan apa keperluanku, kukatakan apa dia bisa membantu menyingkirkan pohon yang roboh itu, kukatakan kalau aku mau bayar berapa saja asal pohon dapat disingkirkan dan aku dapat meneruskan perjalanan.

Dengan wajah yang dibuat sesopan mungkin dia menyatakan bahwa dia sanggup untuk mencari orang untuk meminggirkan pohon tersebut. Mendengar itu aku langsung mengeluarkan uang 200 ribu untuk kuberikan padanya.Kukatakan bahwa itu untuk uang muka, nanti kalau pohonnya sudah minggir akan aku beri lagi.

Menerima uang itu dia segera bertindak, disuruhnya perempuan cantik yang rupanya isterinya itu untuk menunggu dan dia segera pergi dengan sepeda motornya. Aku bersorak girang karena ditinggal berdua dengan perempuan secantik ini ditengah hutan sepi, tetapi aku tak berani semberono karena aku belum mengerti bagaimana perempuan ini.

Ternyata Narti nama isteri polisi hutan itu gampang diajak bicara bahkan sedikit genit, apalagi ketika kutanya hal yang agak agak berbau porno, berkali kali dia tertawa terkikik mendengar perkataanku. Aku benar benar suka dengan perempuan ini, giginya putih dan rata sekali, susunya besar sekali, karena kuperhatikan dari tempat dudukku, susunya yang putih itu kelihatan menonjol sekali.

Suasana yang sepi membuat nafsuku jadi naik keotak dan ingin melakukan persetubuhan dengannya, ******ku juga ngaceng tapi aku masih kuatir kalau Narti menolak. Akhirnya tanpa pikir panjang aku pura pura kencing dipohon dekat mobilku, aku yakin kalau dia memperhatikan aku, karena cara kencingku sengaja sedikit kuarahkan padanya. agen bola terpercaya

Benar saja Narti tertawa melihat ******ku dan dia melengos, melihat reaksinya itu aku makin berani, secara sengaja aku mendekati dia sementara ******ku yang ngaceng masih kukeluarkan dari celana. “Apa punya suamimu sebesar ini Nar ?” tanyaku penuh nafsu karena ingin melakukan persetubuhan dengannya.

Narti mendorong badanku sambil berkata “Lebih besar lagi, sana Pak, nanti ada yang lihat lho !” Aku tertawa sambil memasukkan ******ku, aku menganggap kata katanya tadi itu hanya omong kosong, aku yakin dia juga suka denganku, hanya mungkin dia masih takut kalau ketahuan suaminya yang memang wajahnya galak dan licik itu.

Baca juga : Alat Penyiksa Tahanan Wanita Paling Mengerikan Di Eropa Tempo Dulu

Dalam hati aku sudah memutuskan untuk malam ini bermalam dirumahnya saja, karena aku benar benar ingin melakukan persetubuhan dengan tubuh Narti yang montok itu. Rupanya keberuntungan masih berpihak kepadaku, karena ternyata ketika Hartono suami Narti kembali, dia belum menemukan cukup orang untuk memindahkan pohon itu, mungkin agak malam baru ada cukup banyak orang.

Dengan nekad aku bertanya apakah aku bisa bermalam saja dirumahnya agar besok pagi bisa melanjutkan perjalanan Seperti yang kuduga, dengan senang hati Hartono mengajak aku kerumahnya, aku menarik nafas lega, ketika aku menoleh ke Narti, Narti yang berdiri dibelakang suaminya tersenyum mendengar aku akan bermalam dirumahnya, semoga aku dapat melakukan persetubuhan dengannya.

Kukeluarkan lagi uang 200 ribu dan kuberikan pada Narti dengan pesan untuk belanjanya. Narti ragu ragu menerima, tetapi aku paksa saja. Hartono sangat senang, dia terus tersenyum dan berbicara panjang lebar, tetapi tak bisa menghilangkan kesan kejam dan licik dari wajahnya. Aku sendiri sempat heran, kenapa orang secantik Narti bisa dikawin pria seperti Hartono ini.

Kuiikuti sepeda motor Hartono yang bergoncengan dengan Narti untuk menuju rumahnya, ternyata rumah mereka agak jauh ditengah hutan jati yang menjadi tanggung jawab Hartono sebagai polisi hutan. Rumahnya cukup besar tetapi masih terbuat dari bambu, dikelilingi oleh pohon jati yang besar.

Meskipun terpencil, ternyata rumah itu memiliki tenaga listrik yang berasal dari diesel kecil. Menurut Hartono tenaga listrik diperlukan untuk komunikasinya dengan pusat pengawasan hutan di Semarang. Aku mendapat kamar yang kecil dengan dinding dari bambu, tetapi keadaan kamar itu cukup rapi dan bersih. Sabung Ayam Online

Ketika aku dan Hartono sedang berbincang, kulihat Narti lewat dengan hanya memakai sarung yang menutupi buah dadanya, aku menelan ludah melihat kemulusan pundaknya serta susunya yang menyembul keluar dari balik sarung itu, aku pura pura tak memperhatikannya, karena aku kuatir kalau Hartono jadi curiga kepadaku.

Aku terus mengharap agar Hartono mau keluar sebentar agar aku bisa mencari alasan untuk mengintai Narti yang sedang mandi tetapi Hartono terus saja berbicara tanpa henti. Akhirnya aku jadi bosan dan putus asa, aku memperkirakan bahwa tak mungkin aku dapat menikmati tubuh Narti karena suasananya yang tak memungkinkan ini. Sampai Narti masuk kembali setelah dari kamar mandi, aku masih terus bercakap dengan Hartono.

Narti kuperhatikan sedang mempersiapkan makan malam untuk kami. Makan malam sederhana sekali tetapi Narti rupanya pandai memasak dan lagi pula dia ingin menjamuku sehingga segala persediaan makanan dikeluarkan. Selesai makan aku segera minta permisi untuk tidur.

Rupanya kamarku bersebelahan dengan kamar Narti dan Hartono, karena tadi kulihat Narti keluar masuk kekamar sebelah begitu juga dengan Hartono. Setelah kurapatkan pintu aku duduk diatas tempat tidur sambil melamun, saat itulah pandanganku tertambat pada sebuah lubang kecil didinding bambu pembatas kamarku dan kamar Hartono, letaknya agak tinggi sehingga aku harus mencari kursi untuk memanjat. Sabung Ayam Online

Setelah aku yakin bahwa pintu kamarku telah terkunci rapat, barulah aku berani mengintai kekamar sebelah, aku jadi berdebar debar, karena aku bisa melihat pemandangan dikamar sebelah dengan sangat leluasa sekali, aku dapat melihat tempat tidur mereka dan semua bagian kamar itu tanpa ada yang tersisa.

Kubayangkan seandainya nanti Narti berganti pakaian atau apa dikamar itu, pasti aku dapat melihatnya dengan jelas. Kuperhatikan Narti dan Hartono masih bercakap cakap diluar, kadang kadang kudengar tertawa Narti yang merangsang, mungkin mereka sedang bercumbu, agar mereka tak curiga kalau aku tak tidur, maka aku sengaja mematikan lampu kamarku.

Tak lama kemudian kudengar pintu kamar Hartono dibuka dan langkah kaki memasukinya, aku segera berjingkat menaiki kursiku dan mengintai, kulihat Narti didalam kamar sendirian, entah dimana Hartono, tetapi tak lama kemudian Hartono masuk kekamar dan menyusul Narti yang sudah berbaring diatas tempat tidur itu. Hartono kulihat merangkul Narti dan berbisik bisik. Setelah itu keduanya bangkit dari berbaringnya dan sama sama membuka pakaiannya, hatiku berdebar keras. Seperti yang kuduga, mereka akan bersetubuh dan aku dapat melihat adegan persetubuhan ! Agen Sabung Ayam

Tubuh Narti yang telanjang bulat betul betul membuat liurku bertetesan, mulus dan montok sekali, susunya seperti semangka dengan pentil yang kecil sekali sementara perutnya langsing dengan selangkangan yang penuh oleh jembut hitam keriting. Tetapi yang paling membuat aku takjub adalah Hartono ! ****** Hartono benar benar hebat, panjangnya melebihi panjang ******ku ditambah lagi dengan ujungnya yang membengkak seperti jamur besar sekali.

Aku membayangkan betapa leganya Narti merasakan tusukan ****** sebesar itu. Dasar orang desa, setelah sama sama telanjang, Narti langsung tidur mengangkang sambil tangannya merentangkan liang nonoknya sendiri, Hartonopun langsung menindih Narti dan menuntun ******nya keliang nonok Narti. Sabung Ayam

Aku melotot melihat nonok Narti yang merah tua menganga menanti ****** Hartono, begitu ****** Hartono masuk kedalam liangnya, Narti langsung mengangkat kedua kakinya tinggi tinggi sambil direntangkan lebar lebar, rupanya dia juga merasa kalau ****** suaminya terlalu gede. Dengan sangat cepat Hartono menggerak gerakkan pantatnya maju mundur sementara Narti dengan cepat pula memutar mutar pantatnya mengimbangi gerakan Hartono !

Suara Narti yang merintih rintih membuat aku jadi makin bernafsu, ******ku rasanya tak tahan ingin mencari nonok untuk kusetubuhi, tetapi sungguh sial nasibku, ditengah hutan tanpa nonok, aku justru harus menyaksikan adegan persetubuhan yang seperti ini. Hartono dengan kasar terus merojok nonok Narti sambil mulutnya menciumi susu Narti, tiba tiba saja Hartono melenguh seperti kerbau yang digorok dan gerakan pantatnya mengejang ngejang.

Aku yakin kalau Hartono sudah memuntahkan air maninya. Setelah berdiam diri beberapa saat, Hartono langsung menggulingkan dirinya kesamping sehingga ******nya yang sekarang sudah mengkerut itu tampak menjijikkan karena penuh dengan lendir air maninya. Daftar Sabung Ayam

Kuperhatikan wajah Narti ternyata tak sedikitpun terlihat kepuasan diwajah itu, justru yang terlihat adalah rasa kecewa, rupanya Narti belum berhasil mencapai kepuasannya sementara Hartono sudah loyo. Narti berbaring terlentang dengan kakinya terkuak lebar menampakkan nonoknya yang berkilau karena lendir dari ****** Hartono, tangannya diam diam menggosok gosok susunya. CERITA SEKS

Hartono sendiri, tampaknya tak perduli dengan isterinya, ia menarik selimut dan langsung tidur dengan membelakangi Narti. END

Jika kita melihat kehidupan wanita yang ada di Barat, khususnya wilayah Eropa, yang akan terlitas di benak kita tentu adalah kehidupan yang bebas dalam segala bidang, karena memang orang barat dikenal sangan menjunjung kesetaraan gender. Jadi wanita di sana bebas melakukan apapun yang mereka mau dan jadi apapun yang mereka inginkan. Namun hal itu sebenarnya baru terjadi akhir-akhir ini saja, karena tempo dulu wanita yang hidup di daratan Eropa, bisa dibilang hidup dalam masa yang kelam akibat buruknya sistem dan hukum kala itu yang memposisikan wanita dengan rendah dan semena-mena. Baik dalam perlakuan, status dalam masyarakan ataupun hukuman yang akan mereka terima saat melanggar hukum, semuanya akan di lakukan secara sembarangan dan bahkan tergolong sadis.

Hukuman-hukuman yang diterima oleh wanita-wanita ini, nyaris semuanya dibuat sangat menyiksa dengan alat-alat mengerikan yang pasti akan meninggalkan cacat fisik. Bisa dibayangkan bukan, betapa beratnya hidup sebagai seorang wanita di Eropa tempo dulu. Terlebih lagi dengan pola hidup yang bebas bangsa Eropa kala itu, wanita dengan mudah di sudutkan saat harus berurusan dengan hukum. Dan kalau sudah begini, ujungnya adalah hukuman-hukuman sadis dengan alat-alat mengerikanlah yang menanti mereka. Karena itu kali ini anehdidunia.com akan berbagi kisah tentang hukuman-hukuman keji dengan alat-alat mengerikan tersebut dalam, Alat Penyiksa Tahanan Wanita Paling Mengerikan Di Eropa Tempo Dulu.

Spanish Donkey



Bola206 - Meski diberi nama Spanish Donkey atau (Keledai Spanyol), namun alat penyiksa keji yang satu ini sama sekali tak menggunakan keledai dalam proses menjalankan hukumanya. Spanish Donkey, justru berbentuk balok kayu segitiga yang ditopang menggunakan 2 batang kayu. Dengan bagian runcing yang berada di atas, Spanish Donkey sebenarnya terlihat sangat sederhana. Namun dalam prakteknya alat ini merupakan alat penyiksa paling sadis yang memberikan efek rasa sakit yang luar biasa pada wanita. Bahkan konon karena sangking sakitnya, kebanyakan wanita yang dihukum menggunakan Spanish Donkey, akhirnya meregang nyawa karena tak kuat menahan rasa sakit. Sahabat anehdidunia.com hukuman dengan menggunakan Spanish Donkey, sendiri sebenarnya sangat sederhana hanya dengan memposisikan wanita yang dihukum dalam posisi duduk di atas balok kayu segitiga tersebut.

Hanya saja sebelum didudukan di atas Spanish Donkey, biasanya wanita tersebut akan terlebih dulu ditelanjangi. Tak hanya sampai disitu kadang pada bagian kaki wanita tersebut di beri semacam pemberat yang terbuat dari besi untuk menambah daya tarik kebawah. Hal ini dimaksudkan agar organ vital wanita tersebut semakin tertekan dengan sisi runcing dari kayu segitiga tadi dan menimbulkan rasa sakit yang lar biasa. Wanita tersebut akan dibiarkan berjam-jam duduk di atas Spanish Donkey, hingga lemas karena menahan rasa sakit. Beratnya hukuman menggunakan Spanish Donkey, bahkan konon membuat tak ada wanita yang mampu bertahan dan akhirnya mati akibat rasa sakit saat berada di alat hukuman sadis yang satu ini. Bandar Sabung Ayam (LIVE)

Strappado



Strappado yang dalam bahasa Spanyol kurang lebih berarti tali kekang, merupakan sebuah metode hukuman sadis yang biasanya akn diterapkan pada wanita yang diduga merupakan seorang penyihir. Ya Penyihir, meski kini sudah sangat maju, namun bangsa Eropa tempo dulu sangatlah kental dengan hal-hal mistis. Karena itu banyak wanita pada jaman tersebut yang sering diduga sebagai tukang sihir. Dan kalau sudah begitu maka Strappado-lah yang akan mereka temui saat di interogasi. Metode hukuman menggunakan Strappado sendiri sebenarnya sangat sederhana dan simple namun juga sangat menyiksa. Sabung Ayam

Wanita yang diduga sebagai penyihir, akan di ikat tanganya tanganya di belakang menggunakan tali kekang, sebelum akhirnya diderek hingga dalam posisi menggantung di udara. Dengan posisi seperti ini akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa pada tangan. Sangking sakitnya konon tangan orang yang di gantung dengan metode Strappado ini akan terasa seolah mau lepas dengan kulit yang seolah robek  dan urat-urat tangan putus satu demi satu. Sahabat anehdidunia.com di tengah rasa sakit luarbiasa inilah, proses interogasi akan dimulai sambim membiarkan wanita tersebut tergantung selama berjam-jam. Alasan dari ikatnya tangan wanita yang diduga penyihir ini sendiri kemungkinan agar mereka tak mampu mengeluarkan matra yang membahayakan orang yang melakukan interogasi.

Scold’s Bridle



Jika saat ini wanita Eropa sudah mendapatkan kesetaraan posisi dengan kaum pria dalam berbagai hal, bahkan kadang juga lebih superior dari pria. Maka beda halnya dengan wanita Eropa tempo dulu, karena wanita pada jaman ini bisa mendapat hukuman yang mengerikan hanya karena beradu mulut dengan suami ataupun memarahinya. Untuk hal sepele yang biasa terjadi dalam hubungan rumah tangga ini, hukumanya bahkan lumaya berat. Wanita yang ketahuan memaki suaminya akan mendapat hukuman untuk menggunakan semacam topeng bernama Scold’s Bridle yang terbuat dari besi. Topeng ini didesain dengan sebuah bagian yang fungsinya dala untuk menjepit bagian lidah wanita agar tak biasa bicara. Sahabat anehdidunia.com tak cukup sampai disitu, wanita yang dihukum menggunakan Scold’s Bridle, biasanya juga akan arak keliling kota. Dengan rasa sakit dan malu yang ada mereka akan dibawa mengelilingi kota dimana orang yang menonton biasanya akan memaki dan meludahi, karena menganggap wanita tadi telah bertindak tak sopan pada suaminya. Kompilasi dari rasa sakit dan malu ini tentu akan sangat menyiksa bagi wanita. Agen Sabung Ayam

Spanish Spider



Spanish Spider merupakan alat penyiksa yang merupakan modifikasi dari Breast Ripper (Perobek Payudara), sebuah alat penyiksa yang sangat populer di tanah bavaria (Jerman) tenpo dulu. Kedua alat ini memiliki kegunaan yang sama yaitu untuk memutilasi payudara wanita secara keji. Hanya saja kono Spanish Spider, jauh lebih menyakitkan daripada Breast Ripper. Dengan bentuknya yang mirip kaki laba-laba, Spanish Spider terbuat dari bahan logam yang ujungnya dibuat tajam seperti besi pengait. Alai ini kemudian akan dipanaskan terlebih dulu. Sebelum akhirnya dicengkramkan pada payudaya wanita dan kemudian ditarik hingga payudara tersebut terkoyak. Alat ini biasanya akan digunakan untuk menghukum pelaku zinah ataupun wanita yang sengaja melakukan aborsi. Sabung Ayam Online

Selain digunakan untuk merobek payudara alat ini juga biasanya digunakan untuk mengiyak bagian tubuh lain lang berdaging seperti bagian pantat. Tak hanya sampai disitu, biasanya metode hukuman ini juga akan dilakukan di depan anak perempuan wania tersebut untuk meninggalkan efek jera pada generasi selanjutnya. Dan urusan bagainama nasib korban setelah dihukum menggunakan Spanish Spider, sudah tak usah ditanya lagi, denga luka yang ada dan banyaknya darah yang mengalir selama prosesi hukuman, hampir pasti tak ada waniata yang berhasil bertahan hidup setelah disiksa menggunakan Spanish Spider. Agen bola terpercaya

Pear of Anguish



Meski diberi nama menggunakan sejenis buah yaitu Pear. Namun jangan tertipu dengan nama indah tadi karena Pear of Anguish sejatinya merupakan alat penyiksa paling tak manusiawi yang pernah ada. Dengan embel-embel  Anguish yang kurang lebih berarti penderitaan, Pear of Anguish benar-benar dirancang untuk memberikan penderitaan paling maksimal pada tubuh  wanita. Sahabat anehdidunia.com alat penyiksa yang sekilas mirip dengan payung ini akan digunakan untuk menghukum wanita dengan cara di masukan langsung ke organ vital. Setelah masuk alat ini secara perlahan akan diputar bagian tengahnya yang memiliki pegas. Dan saat pegas ini tertarik secara perlahan besi yang ada disampingnya akan mekar layaknya kelopak bunga di dalam organ vital wanita. Proses ini tentu akan menghasilkan rasa sakit yang luar biasa pada organ vital wanita, belum lagi ujung dari besi tersebut yang dibuat runcing bakal mengoyak bagian dalam organ vital wanita secara perlahan sampai korbanya mati. Pear of Anguish sendiri biasanya digunakan untuk menghukum wanita yang suka berbuat tak senonoh dan melakukan aborsi. Daftar Sabung Ayam

Itulah beberapa hukuman sadis yang harus dihadapi wanita-wanita Eropa tempo dulu. Hukuman tersebut sangatlah biadab dan tak layak untuk diberlakukan pada manusia, khususnya wanita. Namun untungnya hal tersebut sudah dihapuskan seiring dengan berjalanya waktu dan kian majunya pola pikir manusia. Jadi tak ada lagi wanita yang harus mati secara mengenaskan di tangan alat-alat mengerikan yang digunakan sebagai metode hukuman tak beradab bangsa Eropa tempo dulu.


Bola206 - Perkenalkan nama saya Nendi umur 29 tahun, saya bekerja di sebuah hotel berbintang tiga di kota “B”. Seperti kebanyakan orang bekerja yang kadang membuat kita jenuh, untuk mengatasinya aku sering mengunjungi situs 17Tahun ini, sampai akhirnya saya terobsesi untuk menulis cerita ini. Bandar Sabung Ayam (LIVE)

Cerita ini berawal dari pulang kemalaman dengan seorang sekretaris teman sekantor di bagian lain, namanya Siska berperawakan sintal dengan kulit putih dan tinggi badan yang sedang-sedang saja sekitar 165 cm.

Sebetulnya Siska bukanlah tipe orang yang ramah walaupun dia seorang sekretaris, mungkin karena om-nyalah dia ada di posisi tersebut. Oh ya, Siska juga sudah Menkar kira-kira satu setengah tahun yang lalu, dan saya pernah beberapa kali ketemu dengan suaminya.

Pagi itu pada saat jam masuk kantor aku berpapasan dengannya di pintu masuk, seperti biasa kita saling tersenyum dan mengucapkan selamat pagi.

Ah lucu juga kita yang sudah kenal beberapa tahun masih melakukan kebiasaan seperti itu, padahal untuk hitungan waktu selama tiga tahun kita harus lebih akrab dari itu, tapi mau bagaimana lagi karena Siska orangnya memang seperti itu jadi akupun terbawa-bawa, aku sendiri bertanya-tanya apakah sifatnya yang seperti itu hanya untuk menjaga jarak dengan orang-orang di lingkungan kerja atau memang dia punya pembawaan seperti itu sejak lahir.

Mungkin saat itu aku sedang ketiban mujur, tepat di pintu masuk entah apa penyebabnya tiba-tiba saja Siska seperti akan terjatuh dan refleks aku meraih tubuhnya dengan maksud untuk menahan supaya dia tidak benar-benar terjatuh, tapi tanpa sengaja tanganku menyentuh sesuatu di bagian dadanya. Setelah dapat berdiri dengan sempurna Siska memandang ke arahku sambil tersenyum, ya ampun menurutku itu merupakan sesuatu yang istimewa mengingat sifatnya yang kuketahui selama ini. Sabung Ayam

“Terima kasih Pak nendi, hampir saja aku terjatuh.”

“Oh, nggak apa-apa, maaf barusan tidak sengaja.”

“Tidak apa-apa.”

Seperti itulah dialog yang terjadi pagi itu. Walaupun nggak mau mikirin terus kejadian tersebut tapi aku tetap merasa kurang enak karena telah menyentuh sesuatu pada tubuhnya walaupun nggak sengaja

Waktu kutengok ke arah meja kerjanya melalui kaca pintu ruanganku dia juga kelihatannya kepikiran dengan kejadian tersebut, untung waktu masuk kerja masih empat puluh lima menit lagi jadi belum ada orang, seandainya pada saat itu sudah banyak orang mungkin dia selain merasa kaget juga akan merasa malu.

Aku kembali melakukan rutinitas keseharian menggeluti angka-angka yang yang nggak ada ujungnya. Sudah kebiasaanku setiap tiga puluh menit memandang gambar panorama yang kutempel dikaca pintu ruanganku untuk menghindari kelelahan pada mata, tapi ternyata ada sesuatu yang lain di seberang pintu ruanganku pada hari itu

Aku melihat Siska sedang memandang ke arah yang sama sehingga pandangan kami bertemu. Lagi, dia tersenyum kearahku, aku malah jadi bertanya-tanya ada apa gerangan dengan cewek itu, aku yang geer atau memang dia jadi lain hari ini, ah mungkin hanya pikiranku saja yang ngelantur.

Jam istirahat makan seperti biasa semua orang ngumpul di EDR untuk makan siang, dan suatu kebetulan lagi waktu nyari tempat duduk ternyata kursi yang kosong ada di sebelah Siska, akhirnya aku duduk disana dan menyantap makanan yang sudah kuambil.

Setelah selesai makan, kebiasaan kami ngobrol ngalor-ngidul sambil menunggu waktu istirahat habis, karena aku duduk disebelah dia jadi aku ngobrol sama dia, padahal sebelumnya aku males ngobrol sama dia.

“Gimana kabar suaminya vi?” aku memulai percakapan

“Baik pak.”

“Trus gimana kerjaannya? masih di tempat yang dulu?”

“Sekarang sedang meneruskan studi di amerika, baru berangkat satu bulan yang lalu.”

“Oh begitu, baru tahu aku.”

“Ingin lebih pintar katanya pak.”

“Ya baguslah kalau begitu, kan nantinya juga untuk mesa depan berdua.”

“Iya pak.”

Setelah jam istirahat habis semua kembali ke ruangan masing-masing untuk meneruskan kerjaan yang tadi terhenti. Akupun kembali hanyut dengan kerjaanku.

Pukul setengah tujuh aku bermaksud beres-beres karena penat juga kerja terus, tanpa sengaja aku nengok ke arah pintu ruanganku ternyata Siska masih ada di mejanya. Setelah semua beres akupun keluar dari ruangan dan bermaksud untuk pulang, aku melewati mejanya dan iseng aku nyapa dia.

“Kok tumben hari gini masih belum pulang?”

“Iya pak, ini baru mau pulang, baru beres, banyak kerjaan hari ini”

Aku merasakan gaya bicaranya lain hari ini, tidak seperti hari-hari sebelumnya yang kalau bicara selalu kedengaran resmi, yang menimbulkan rasa tidak akrab.

“Ya udah kalo begitu kita bareng aja.” ajakku menawarkan.

“Tidak usah pak, biar aku pulang sendiri saja.”

“Nggak apa-apa, ayo kita bareng, ini udah terlalu malam.”

“Baik Pak kalau begitu.”

Sambil berjalan menuju tempat parkir kembali kutawarkan jasa yang walaupun sebetulnya niatnya hanya iseng saja.

“Gimana kalo Siska bareng aku, kita kan searah.”

“Nggak usah pak, biar aku pakai angkutan umum atau taksi saja.”

“Lho, jangan gitu, ini udah malem, nggak baik perempuan jalan sendiri malem-malem.”

“Baik kalau begitu pak.”

Di sepanjang jalan yang dilalui kami tidak banyak bicara sampai akhirnya aku perhatikan dia agak lain, dia kelihatan murung, kenapa ini cewek.

“Lho kok kelihatannya murung, kenapa?” tanyaku penasaran.

“Nggak apa-apa pak.”

“Nggak apa-apa kok ngelamun begitu, perlu teman buat ngobrol?” tanyaku memancing.

“Nggak ah pak, malu.”

“Kok malu sih, nggak apa-apa kok, ngobrol aja aku dengerin, kalo bisa dan perlu mungkin aku akan bantu.”

“Susah mulainya pak, soalnya ini terlalu pribadi.”

“Oh begitu, ya kalo nggak mau ya nggak usah, aku nggak akan maksa.”

“Tapi sebetulnya memang aku perlu orang untuk teman ngobrol tentang masalah ini.”

“Ya udah kalo begitu obrolin aja sama aku, rahasia dijamin kok.”

“Ini soal suami aku pak.”

“Ada apa dengan suaminya?”

“Itu yang bikin aku malu untuk meneruskannya.”

“Nggak usah malu, kan udah aku bilang dijamin kerahasiaannya kalo Siska ngobrol ke aku.”

“Anu, aku sering baca buku-buku mengenai hubungan suami istri.”

“Trus kenapa?”

“aku baca, akhir dari hubungan badan antara suami istri yang bagus adalah orgasme yang dialami oleh keduanya.”

“Trus letak permasalahannya dimana?”

“Mengenai orgasme, aku sampai dengan saat ini aku hanya sempat membacanya tanpa pernah merasakannya.”

Aku sama sekali nggak pernah menduga kalo pembicaraannya akan mengarah kesana, dalam hati aku membatin, masa sih kawin satu setengah tahun sama sekali belum pernah mengalami orgasme? timbul niatku untuk beramal:-)

“Masa sih vi, apa betul kamu belum pernah merasakan orgasme seperti yang barusan kamu bilang?”

“Betul pak, kebetulan aku ngobrolin masalah ini dengan bapak, jadi setidaknya bapak bisa memberi masukan karena mungkin ini adalah masalah laki-laki.”

“Ya, gimana ya, sekarang kan suami Siska lagi nggak ada, seharusnya waktu suami Siska ada barengan pergi ke ahlinya untuk konsultasi masalah itu”

“Pernah beberapa kali aku ajak suami aku, tapi menolak dan akhirnya kalau aku singgung masalah itu hanya menimbulkan pertengkaran diantara kami.”

Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan tanpa terasa pula kami sudah sampai didepan rumah Siska, Aku bermaksud mengantar dia sampai depan pintu rumahnya.

“Tidak usah pak, biar sampai sini saja.”

“Nggak apa-apa, takut ada apa-apa biar aku antar sampai depan pintu.”
Dasar, kakiku menginjak sesuatu yang lembek ditanah dan hampir saja terpeleset karena penerangan di depan rumahnya agak kurang.

Setelah sampai di teras rumahnya kulihat kakiku, ternya yang kunjak tadi adalah sesuatu yang kurang enak untuk disebutkan, sampai-sampai sepatuku sebelah kiri hampir setengahnya kena.

“Aduh Pak nendi, gimana dong itu kakinya.”

“Nggak apa-apa, nanti aku cuci kalo udah nyampe rumah.”

“Dicuci disini aja pak, nanti nggak enak sepanjang jalan kecium baunya.”

“Ya udah, kalo begitu aku ikut ke toilet.”

Setelah membersihkan kaki aku diperliahkan duduk di ruang tamunya, dan ternyata disana sudah menunggu segelas kopi hanngat. Sambil menunggu kakiku kering kami berbincang lagi.

“Oh ya vi, mengenai yang kamu ceritakan tadi di jalan, gimana cara kamu mengatasinya?”

“aku sendiri bingung Pak harus bagaimana.”

Mendengar jawaban seperti itu dalam otakku timbul pikiran kotor lelaki.

“Gimana kalau besok-besok aku kasih apa yang kamu pengen?”

“Yang aku mau yang mana pak.”

“Lho, itu yang sepanjang jalan kamu bilang belum pernah ngalamin.”

“Ah bapak bisa aja.”

“Bener kok, aku bersedia ngasih itu ke kamu.”

Termenung dia mendengar perkataanku tadi, melihat dia yang sedang menerawang aku berpikir kenapa juga harus besok-besok, kenapa nggak sekarang aja selagi ada kesempatan.

Kudekati dia dan kupegang tangannya, tersentak juga dia dari lamunannya sambil menatap kearahku dengan penuh tanda tanya.

Kudekatkan wajahku ke wajahnya dan kukecup pipi sebelah kanannya, dia diam tidak bereaksi. Ku kecup bibirnya, dia menarik napas dalam entah apa yang ada dipikirannya dan tetap diam, kulanjutkan mencium hidungnya dan dia memejamkan mata.

Ternyata napsu sudah menggerogoti kepalaku, kulumat bibirnya yang tipis dan ternyata dia membalas lumatanku, bibir kami saling berpagut dan kulihat dia begitu meresapi dan menikmati adegan itu.

Kitarik tangannya untuk duduk disebelahku di sofa yang lebih panjang, dia hanya mengikuti sambil menatapku. Kembali kulumat bibirnya, lagi, dia membalasnya dengan penuh semangat.

Dengan posisi duduk seperti itu tanganku bisa mulai bekerja dan bergerilya. Kuraba bagian dadanya, dia malah bergerak seolah-olah menyodorkan dadanya untuk kukerjain.

Kuremas dadanya dari luar bajunya, tangan kirinya membuka kancing baju bagian atasnya kemudian membimbing tangan kananku untuk masuk kedalam BHnya. Ya ampun bener-bener udah nggak tahan dia rupanya.

Kulepas tangan dan bibirku dari tubuhnya, aku berpindah posisi bersandar pada pegangan sofa tempatku duduk dan membuka kalkiku lebar-lebar. Kutarik dia untuk duduk membelakangiku, dari belakang kubuka baju dan BHnya yang saat itu sudah nempel nggak karuan, kuciumi leher bagian belakang Siska dan tangan kiri kananku memegang gunung di dadanya masing-masing satu, dia bersandar ketubuhku seperti lemas tidak memiliki tenaga untuk menopang tubuhnya sendiri dan mulai kuremas payudaranya sambil terus kuciumi tengkuknya.

Setelah cukup lama meremas buah dadanya tangan kiriku mulai berpindah kebawah menyusuri bagian perutnya dan berhenti di tengah selangkangannya, dia melenguh waktu kuraba bagian itu. Kusingkap roknya dan tanganku langsung masuk ke celana dalamnya, kutemukan sesuatu yang hangat-hangat lembab disana, sudah basah rupanya. Kutekan klitorisnya dengan jari tengah tangan kiriku.

“Ohh .. ehh ..”

Aku semakin bernapsu mendengan rintihannya dan kumasukkan jariku ke vaginanya, suaranya semakin menjadi. Kukeluar masukkan jariku disana, tubuhnya semakin melenting seperti batang plastik kepanasan, terus kukucek-kucek semakin cepat tubuhnya bergetar menerima perlakuanku.

Dua puluh menit lamanya kulakukan itu dan akhirnya keluar suara dari mulutnya.

“Udah dulu pak, aku nggak tahan pengen pipis.”

“Jangan ditahan, biarkan aja lepas.”

“Aduh pak, nggak tahan, Siska mau pipis .. ohh .. ahh.”

Badanya semakin bergetar, dan akhirnya.

“Ahh .. uhh.”

Badanya mengejang beberapa saat sebelum akhirnya dia lunglai bersender kedadaku.

“Gimana vi rasanya?”

“Enak pak.”

Kulihat air matanya berlinang.

“Kenapa kamu menangis vi.”

Dia diam tidak menyahut.

“Kamu nyesel udah melakukan ini?” tanyaku.

“Bukan pak.”

“Lantas?”

“aku bahagia, akhirnya aku mendapatkan apa yang aku idam-idamkan selama ini yang seharusnya datang dari suami aku.”

“Oh begitu.”

Kami saling terdiam beberapa saat sampai aku lupa bahwa jari tengah tangan kiriku masih bersarang didalam vaginanya dan aku cabut perlahan, dia menggeliat waktu kutarik jari tanganku, dan aku masih tercenung dengan kata-kata terakhir yang terlontar dari mulutnya, benar rupanya .. dia belum pernah merasakan orgasme.

“Mau ke kamar mandi pak?”

Tiba-tiba suara itu menyadarkanku dari lamunan ..

“Oh ya, sebelah mana kamar mandinya?”

“Sebelah sini pak”, sahutnya sambil menunjukkan jalan menuju kamar mandi.

Dia kembali ke ruang tamu sementara aku mencuci bagian tangan yang tadi sudah melaksanakan tugas sebagai seorang laki-laki terhadap seorang perempuan. Tak habisnya aku berpikir, kenapa orang berumah tangga sudah sekian lama tapi si perempuan baru mengalami orgasme satu kali saja dan itupun bukan oleh suaminya. Sabung Ayam Online

Selesai dari kamar mandi aku kembali ke ruang tamu dan kutemukan dia sedang melihat acara di televisi, tapi kulihat dari wajahnya seakan pikirannya sedang menerawang, entah apa yang ada dalam pikirannya saat itu.

“Vi, udah malam nih, saya pulang dulu ya ..”

Terhenyak dia dan menatapku ..

“Emm, pak, mau nggak malam ini nemanin Siska?”

Kaget juga aku menerima pertanyaan seperti itu karena memang tidak kepikiran untuk menginap dirumahnya malam ini, tapi aku tidak mau mengecewakan dia yang meminta dengan wajah mengharap.

“Waktu kan masih banyak, besok kita ketemu lagi di kantor, dan kapan-kapan kita masih bisa ketemu diluar kantor.”

Dia berdiri dan menghampiriku ..

“Terima kasih ya pak, Siska sangat bahagia malam ini, saya harap bapak tidak bosan menemani saya.”

“Kita kan kenal sudah lama, saya selalu bersedia untuk membantu kamu dalam hal apapun.”

“Sekali lagi terima kasih, boleh kalau mau pulang sekarang dan tolong sampaikan salam saya buat ibu.”

Akhirnya aku pulang dengan terus dihinggapi pertanyaan didalam pikiranku, kenapa dia bisa begitu, kasihan sekali dia. Agen Sabung Ayam

Seperti biasa esoknya aku masuk kantor pagi-pagi sekali karena memang selalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, kupikir belum ada siapa-siapa karena biasanya yang sudah ada saat aku datang adalah office boy, tapi ternyata pagi itu aku disambut dengan senyuman Siska yang sudah duduk di meja kerjanya. Tidak seperti biasa, pada hari-hari sebelumnya aku selalu melihat Siska dalam penampilan yang lain dari pagi ini, sekarang dia terlihat berseri dan terkesan ramah dan akrab.

“Pagi vi.”

“Pagi pak.”

“Gimana, bisa tidur nyenyak tadi malam?”

“Ah bapak, bisa aja, tadi malam saya tidur pulas sekali.”

“Ya sudah, saya tinggal dulu ya, selamat bekerja.”

“Iya pak.”

Aku meneruskan langkahku menuju ruang kerjaku yang memang tidak jauh dari meja kerjanya, dari dalam ruangan kembali aku menengokkan wajah ke arahnya, ternyata dia masih menatapku sambil tersenyum.

Tidak seperti biasanya, aku merasakan hari ini bekerja merupakan sesuatu yang membosankan, suntuk rasanya menghadapi pekerjaan yang memang dari hari ke hari selalu saja ada sesuatu yang harus diulang, akhirnya aku menulis cerita ini. HP didalam saku celanaku berbunyi, ada SMS yang masuk, kubuka SMS tersebut yang rupanya datang dari cewek diseberang ruanganku yang tadi pagi menatapku sampai aku masuk ke ruangan ini .. ya dia, Siska.

“Pak, nanti mlm ada acara gak? kalo tidak bisa gak bapak menuhin janji bapak tadi malam.”

Begitulah isi SMS yang kuterima, aku berpikir agresif juga nih cewek pada akhirnya. Kuangkat telepon yang ada diatas meja kerjaku dan kutekan nomor extensin dia.

“Kenapa gitu vi, mau ngajak kemana?”

“Eh bapak, kirain siapa, enggak, Siska udah nyediain makan malam di rumah, bapak bisa kan makan malam sama Siska nanti malam?”

“Boleh, kalau gitu nanti pulang saya tunggu di ruang parkir ya.”

“Iya pak, ma kasih.”

Sore hari aku terkejut karena waktu pulang sudah terlewat sepuluh menit, bergegas kubereskan ruanganku dan berlari menuju ruang parkir. Disana Siska sudah menungguku, tapi dia tersenyum waktu melihatku datang, tadinya kupikir dia akan kecewa, tapi syukurlah kelihatanyya dia tidak kecewa.

“Maaf jadi nunggu ya vi, harus beres-beres sesuatu dulu.”

“Nggak apa-apa pak, Siska juga barusan ada yang harus diselesaikan dulu dengan neni.”

“Yo.” kataku sambil membukkan pintu untuk dia, dan dia masuk kedalam mobil kemudian duduk disebelahku.

Diperjalanan kami ngobrol kesana kemari, dan tanpa terasa akhirnya kami masuk ke komplek perumahan dimana Siska tinggal lalu kami turun menuju ke rumahnya. Dia membuka pintu depan rumahnya dengan susah, rupanya ada masalah dengan kunci pintu tersebut.

Aku tidak berusaha membantunya, karena dari belakang baru kuperhatikan kali ini kalau bagian tengah belakang milik Siska menarik sekali, lingkarannya tidak terlalu besar, tapi aku yakin laki-laki akan suka bila melihatnya dalam keadaan setengah berjongkok seperti itu.

Akhirnya pintu terbuka juga dan dia mempersilakan aku masuk, dan kamipun masuk. Setelah mempersilakan aku untuk duduk, dia pergi ke kamarnya, setelah itu dia kembali lagi dengan pakaian yang sudah digantinya, dia tidak langsung menghampiriku tapi terus melangkah ke arah dapur dan kembali dengan segelas air putih dan segelas kopi, lalu dia menyodorkan kopi tersebut kepadaku.

“Wah enak sekali nih hari gini minum kopi, kamu kok nggak minum kopi juga vi?”

“Saya nggak pernah minum kopi pak, nggak boleh sama si mas.”

“Oh gitu.”

“Pak mobilnya dimasukin garasi aja ya, biar Siska yang mindahin.”

“Boleh, sekalian saya mau ikut ke kamar mandi dulu, badan rasanya nggak enak kalau masih ada keringatnya.”

“Handuknya ada di kamar mandi pak.”

Dia berdiri sambil menerima kunci mobil yang kuserahkan sedangkan aku ngeloyor ke kamar mandi untuk terus membersihkan badan yang memang rasanya agak nggak enak setelah barusan diperjalanan dihadapkan ke kondisi jalan yang cukup macet tidak seperti biasa.
Keluar dari kamar mandi kudapati Siska kelihatan sedikit bingung, kutanya dia,

“Kenapa vi, kok seperti yang bingung begitu ..”

“Anu pak, barusan ada telepon dari restoran yang saya pesani untuk makan malam, katanya nggak bisa nganter makanan yang dipesan karena kendaraannya nggak ada.”

“Ya sudah nggak apa-apa, kita kan bisa bikin makanan sendiri, punya apa  yang bisa dimasak?”

“Adu pa, Siska jadi malu.

“Udah nggak apa-apa kok, malah jadi bagus kita bisa masak barengan.”

Kataku sambil tersenyum, Siska melangkahkan kakinya menuju dapur dan kuikuti, sampai didapur dia membuka lemari es yang ternyata hanya ada sedikit makanan yang siap masak disana. Akhirnya kami masak masakan seadanya sambil berbincang kesana kemari.

Tanpa sengaja aku perhatikan postur tubuh Siska yang terlihat lain dengan pakaian yang dikenakan sekarang, pakaian yang sedikir agak ketat menyebabkan lekuk-lekuk tubuhnya terlihat jelas, sungguh bentuk tubuh yang sempurna untuk wanita seusia dia.

Tanpa sadar kuhampiri dia dan dari belakang kupeluk dia yang sedang melakukan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, dia menoleh kearahku dan tersenyum, kudekatkan bibirku ke bibirnya dan dia menyambutnya, awalnya hanya ciuman biasa sampai akhirnya kami saling berpagutan disini, ya di dapur miliknya.

Berlanjut terus pergulatan bibir tersebut, kuraba buah dadanya dan kuremas dari luar bajunya. Tangan Siska bergerak membuka kancing baju bagian depan dilanjutkan dengan menyingkapkan BH yang dia pakai, dengan demikian tanganku kiri kanan lebih leluasa meremasnya.

Beberapa saat kemudian kulepaskan bibirku dari bibirnya dan kuarahkan ke buah dadanya yang terlihat sungguh indah dengan warna puting yang kemerahan, kujilat puting yang sebelah kanan dan dia menarik nafas dalam menerima perlakuan itu, akhirnya kukulum puting itu dan kuhisap dalam-dalam sambil tangan kananku tetap meremas dadanya yang sebelah kiri.

Tangan kiriku kugerakkan ke arah pantatnya, dan kuremas pantat yang kenyal itu. Kumasukkan tangan itu ke dalam rok yang dia pakai dan disana kuraba ada sesuatu yang hangat dan sedikit basah dan kuraba-raba bagian itu terus menerus.

Rupanya dia tidak tahan menerima sikapku itu, tangannya bergerak membuka resleting roknya dan melorotkannya kebawah. Aku hentikan kegiatan bibirku di buah dadanya lalu bubuka celana dalamnya dan kutemukan bulu indah yang tidak terlalu banyak disana kusingkapkan sedikit dan kuarahkan bibirku kesana dan kujilat bagian kecil yang menonjol disana.

Suara lenguhan dari bibirnya sudah tidak terbayangkan lagi, akan memperpanjang cerita kalau saya tuliskan disini.

“Oh, pak, saya belum pernah merasakan ini, oh ..”

Aku terus melanjutkan kegiatan lidahku diselangkangannya sambil terus memasukkan lidah ini kedalam gua lembab yang berbau khas milik wanita. Lenguhan demi lenguhan terus keluar dari mulutnya sampai akhirnya kurasakan tubuhnya mengejang dan bergetar dengan mengeluarkan teriakan yang tidak bisa ditahan dari mulutnya, dia sudah sampai ke puncak kenikmatan sentuhan seorang lelaku seperti aku ini, dan akhirnya kuhentikan kegiatanku itu lalu berdiri menghadap dia, tanpa kuduga dia mencium bibirku.

“Pak kita ke kamar ya.”

Dia menuntunku masuk ke kamar tidurnya, kamar itu terlihat rapi, lalu kami duduk dipinggir tempat tidur dan kembali saling berpagutan disana. Dia bangkit berdiri dihadapanku seraya bertanya.

“Boleh saya buka pakaian bapak?”

Aku hanya tersenyum menanggapi pertanyaan tersebut, lalu dia membuka seluruh pakaian yang kukenakan sampai ke celana dalamku. Dia memegang senjataku yang dia dapati dibalik celana dalam yang baru saja terbuka, lalu dia menciumnya dan menjilatinya, nikmat sekali rasanya.

“Dari dulu saya ingin melakukan ini, tapi suami saya nggak pernah mau diperlakukan begini.”

Dia berkata begitu sambil kembali meneruskan kegiatannya menjilati senjata milikku, tanpa kuduga dia lanjutkan kegiatannya tadi dengan mengulum dan menyedot batang kemaluanku, dan rasanya lebih nikmat dari yang tadi kurasakan. Akhirnya dia berhenti berlaku seperti itu dan berkata.

“Pak, tidurin Siska ya.”

Tanpa menunggu permintaan itu terulang aku baringkan tubuhnya diatas tempat tidur, aku ciumi sekujur tubuhnya yang dibalas dengan gelinjangan tubuh mulus itu, akhirnya setelah sekian lama kucoba masukkan kemaluanku kedalam lubang senggama yang memang sudah basah dari sejak tadi, dan

“Ahh ..” itulah yang keluar dari mulut Siska, sungguh nikmat sekali rasanya memasuki tubuh yang telanjang ini, dan satu lagi, lubang kemaluannya masih terasa cukup sempit dan menggigit, terbersit lama pikiranku sebuah pertanyaan, sebesar apa milik suaminya sampai lubang ini masih terasa sempit seperti ini.

Kuperhatikan jam yang ada di dinding kamarnya menunjukkan bahwa aku sudah mengeluar masukkan kemaluanku kedalam tubuhnya selama dua puluh menit dan akhirnya kembali kurasakan tubuhnya mengejang sambil mengeluarkan suara-suara aneh dari mulutnya, akhirnya dia menggelepar sambil memeluk tubuhku erat-erat seolah tidak ingin lepas dari tubuhnya, karena pelukannya itu aku jadi terhenti dari kegiatanku.

Beberapa saat kemudian Siska melepaskan pelukannya dan terkulai lemas, tapi aku melihat sebuah senyuman puas diwajahnya dan itu membuat aku merasa puas karena malam ini dia sudah dua kali mendapatkan apa yang selama ini belum pernah dia dapatkan dari suaminya.

“Gimana vi?”

“Aduh, Siska lemas tapi tadi itu nikmat sekali ..”

“Vivi mau coba gaya yang lain?”

“Emm ..”

Kubangunkan tubuhnya dan kugerakkan untuk membelakangiku, kudorong pundaknya dengan pelan sampai dia menungging dihadapanku, kumasukkan kejantananku kedalam lubang senggamanya dan dia mengeluarkan teriakan kecil.

“Aduh .. Pak enak sekali, dorong terus pak, Siska belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini ..”
Aku keluar masukkan kemaluanku ini kedalam tubuhnya dengan irama yang semakin lama semakin kupercepat, lama juga aku melakukan itu sampai akhirnya dia berkata

“Pak Siska mau pipis lagi ..”, semakin kupercepat gerakanku karena kurasakan ada sesuatu yang mendorong ingin keluar dari dalam tubuhku.

Dalam kondisi lemas dan masih menungging Siska menerima gerakan maju mundur dariku, mungkin dia tahu kalau aku sebentar lagi mencapai klimaks, dan akhirnya menyemburlah cairan dari kemaluanku masuk semua kedalam tubuhnya. Beberapa saat kemudian aku merasakan tubuhku lemas  bagai tak bertulang dan kucabut senjataku dari lubang milik Siska.

Aku terbaring disampingnya setelah melepaskan nikmat yang tiada tara, dia tersenyum puas sambil menatapku dan memelukku, lalu kami tertidur dengan perasaan masing-masing.

Dalam tidur aku memimpikan kegiatan yang barusan kami lakukan dan waktu hampir pagi aku terbangun kudapati Siska masih terpejam dengan wajah yang damai sambil masih memelukku, kulepaskan pelukkannya dan dia terbangun,

Lalu kami meneruskan kegiatan yang tadi malam terpotong oleh tidur sampai akhirnya kami berdua bangun dan menuju kamar mandi dalam keadaan masing-masing telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh kami. Agen bola terpercaya

Dikamar mandi kami melakukannya lagi, dan kembali dia mengucapkan kata-kata yang tidak habis aku bisa mengerti “Vivi belum pernah melakukan seperti ini sebelumnya ..”.

Akhirnya kami berangkat kerja dari rumah Siska, sengaja masih pagi agar tidak ada orang di kantor yang melihat kedatangan kami berdua untuk menghindari sesuatu yang kami berdua tidak inginkan.

Sampai saya menulis cerita ini, masih tetap terngiang kata-katanya yang sering mengucapkan kata-kata “Vivi belum pernah melakukan seperti ini sebelumnya ..” setiap saya berhubungan dengan dia dengan gaya yang lain.

Berawal dari situlah kami sering melakukan hubungan suami istri, dan itu selalu kami lakukan atas permintaan dari dia, aku sendiri tidak pernah memintanya karena aku tidak mau dia punya pikiran seolah-olah aku mengeksploitir dia. Dan sekarang Siska yang kukenal jauh berbeda dari Siska yang dulu, dia menjadi orang yang ramah dan selalu tersenyum kepada semua orang dilingkungannya. Daftar Sabung Ayam.,


Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.